Perintah,Memerintah dan Diperintah.

Aku selalu berkhayal untuk menjadi seperti yang aku ingginkan,
mencoba menjalankan semua yang diperintah oleh otakku...
mulai dari hal hal kecil seperti makan,minum,meludah,ngomong,mandi,tidur,pergi,dan semuanya.
sampai kadang aku bosan untuk melakukannya.
perintah yang paling sulit untuk aku menurutinya adalah
melakukan perintah konyol yang datang dari orang lain,
perintah itu kadang terasa menghinaku dan mengoyak sebuah prinsip kecil yang ada dalam perasaanku.menurutku ada hal yang memang harus dikerjakan sendiri ketimbang menyuruh orang lain.
lebih dari separuh hidupku aku habiskan untuk menuruti semua perintah otakku.
jika aku kerjakan mulus maka dihatiku akan ada sesuatu yang bisa menawar rasa penatku.
tapi terkadang apa yang otakku perintahkan kepadaku,tak bisa aku kerjakan karena
bertentangan dengan suasana hatiku pada saat itu.

efeknya hilangnya improfisasi ide,dan membuat suasana hatiku berubah.
saat ini aku sedang menulis karena otakku memberi perintah menulis
tetapi otakku tidak memberikan ide untuk aku menulis.

perintah ya tetap perintah suatu pekerjaan yang kita lakukan dengan sadar dan harus kita kerjakan walaupun terkadang kita tidak kita inggin untuk mengerjakannya.
tetapi lain halnya ketika kita memerintah seseorang.
tak luput oleh lidah kita mengecapkan kata kata yang kasar.
Diperperparah dengan tidak ad filter yang menyaring kalimat kalimat yang membutuhkan lembaga sensor untuk menghilangkan kata kta yang tidak perlu.